"dia tak akan mampu membuatmu bertahan,
tidak untuk sekarang,
tapi ketakutanmu sudah diambang batas,"
"pergilah jika memang itu keinginanmu,
sejak kecil aku sudah diajarkan tentang arti mengikhlaskan,
untuk itulah aku tidak menahanmu,
tapi bila kau kembali nanti, dan aku sudah tak lagi sendiri,
saat itulah kau harus belajar arti mengikhlaskan,"
terlalu banyak tekanan yang ia hadapi,
mungkin orang lain pun akan sedih mendengar ia bercerita,
tapi entah mengapa gadis itu masih tetap tersenyum,
seolah mengajarkanku arti dari derita itu sebenarnya,
lalu mengapa kau terlihat sangat gembira?"
lagi-lagi dia tersenyum,
"apapun yang terjadi, toh pada akhirnya aku masih disini,
aku masih hidup kan?
aku juga tidak kekurangan apa-apa dalam diriku,
jadi buat apa aku harus bersedih?"
jawabannya membuatku diam,
sangat diam dan terpaku tetap di tempatku,
hingga dia menatap wajahku lekat-lekat dan bicara,
"masalah yang sedang melandaku kali ini memang terdengar cukup berat,
tapi akan menjadi ringan bila aku tidak memikirkannya dengan serius,
kau tau?
terkadang pikiran kita sendirilah yang membuat masalah itu terasa berat,"
dia tersenyum,
melihat langit yang menurutku tidak indah lagi,
"kau lihat langit itu?
mendung memang, bahkan hampir tak ada keindahan di dalamnya,
tapi coba kau perhatikan beberapa saat lagi, awan yang buruk itu akan segera pergi kan?
dia tak akan tinggal dengan permanen disana,
begitu juga dengan masalah,
seberat apapun, suatu saat, dia akan meninggalkan kita,"
dia menoleh padaku,
aku menatapnya dengan penuh tanda tanya,
"jika kau sedang menghadapi masalah,
tersenyumlah,
masih banyak orang yang mengharapkan senyummu,"
lalu dia berlalu...
CINTA --- sebuah kata penuh makna
1 comments:
I CAN BELIEVE I MADE THIS!!
^^,
Post a Comment